Panduan Membuat Niche Blog yang Mampu Menghasilkan Jutaan Rupiah per Bulan [Studi Kasus]
Panduan Membuat Niche Blog yang Mampu Menghasilkan Jutaan Rupiah per Bulan [Studi Kasus]

Blog bisa dijadikan sumber penghasilan.
Masih banyak orang yang tidak percaya dengan fakta ini.
Oleh karena itu, kali ini saya ingin menunjukkan kepada anda secara LIVE bagaimana cara membuat blog dalam niche tertentu yang mampu menghasilkan jutaan Rupiah per bulan.
Semuanya akan saya buka secara transparan.
Mulai dari proses persiapan, pembuatan blog, strategi konten, sampai teknik-teknik promosinya.
Blog yang dijadikan studi kasus:
Di bulan Desember lalu saya punya waktu luang, jadi waktu itu saya punya ide untuk membuat sebuah blog studi kasus untuk pembaca PIM.
Saya akan menerapkan semua yang saya ajarkan di blog tersebut.
Kemudian hasilnya saya bagikan secara transparan.
Rencananya sih begitu…
Tapi kenyataannya, mulai bulan Januari lalu ternyata saya sibuk dengan urusan-urusan lain sehingga tidak sempat fokus.
Akhirnya blog tersebut saya abaikan.
Sekarang, yang mengurus blognya adalah salah satu asisten saya. Dia yang membantu saya mengelola konten dan melakukan promosi.
Saya cuma ngintip sesekali sambil memberikan saran.
Dengan kata lain, blog ini sifatnya seperti “autopilot”, bisa berjalan sendiri sambil menghasilkan uang meskipun tidak saya awasi.

Apa yang akan kita lakukan di seri panduan ini?
Mulai saat ini, selama beberapa periode (minggu/bulan) ke depan saya akan menerbitkan update baru tentang kondisi terbaru blog ini.
Bukan hanya itu:
Saya juga akan buka-bukaan apa saja yang saya lakukan terhadap blog ini.
(selain nama & niche)
Tujuannya supaya anda bisa meniru cara membuat blog yang mampu menjadi sumber penghasilan.
Itulah kenapa seri panduan ini dibuat.
Di episode pertama ini, saya akan membahas bagaimana cara membuat websitenya dari nol sampai siap diluncurkan.
Mari kita mulai.
1. Mencari niche yang tepat untuk blog kita
Ini tahapan pertama dan paling penting karena niche akan menentukan seberapa besar potensi blog anda.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
Pertama, kalau anda berencana tidak menulis sendiri (menggunakan jasa penulis) tidak usah terlalu fokus dengan minat dan kemampuan anda sendiri.
Yang penting menurut anda tidak membosankan.
Karena kalau anda merasa nichenya membosankan, maka nanti mengurus blognya juga akan jadi membosankan.
Yang kedua, pilih topik yang tidak terlalu sempit.
Ini sempat populer di sekitar tahun 2012 ke belakang, istilahnya Micro Niche Site. Memilih niche yang sangat kecil supaya saingannya juga kecil.
Jangan seperti itu.
Niche yang sempit duitnya juga kecil, karena peminatnya sedikit.
Pilih niche yang cukup besar, kemudian lakukan diferensiasi supaya blog anda punya daya saing.
Ketiga, yang satu ini tidak wajib, tapi kalau bisa pilih niche yang menarik untuk di-share ke social media dan punya gambar/foto yang indah.
2. Mencari keyword dan membuat strategi keyword
Panduan di atas sebetulnya sudah cukup.
Tapi caranya akan sedikit kita modifikasi sesuai kebutuhan.
Mencari topik dan keyword primer
Topik primer itu topik yang paling pertama dicari oleh semua pemula dalam suatu niche. Topik yang semua orang mesti tau.
Ikuti langkah-langkah berikut:
Yang pertama anda lakukan adalah mencari sub kategori.
Misal nichenya “fitness”.
Di dalam niche tersebut tentu masih ada turunan-turunannya lagi.
3. Persiapan dan pengaturan blog
Akhirnya, setelah kedua tahap persiapan di atas selesai, barulah kita bisa mulai membuat blog (jangan malah bikin blog dulu baru mikir).Saya sering lihat orang yang gonta-ganti theme blog baru hampir tiap hari. Ini buang-buang waktu.
Lalu ada juga yang beli theme premium yang katanya fiturnya bagus, lalu setelah itu diutak-atik lagi karena belum puas.
Jangan buang-buang waktu di sini.
Ini beberapa contoh theme gratis yang sudah sangat cukup:
Kalau anda memang ingin membeli theme yang premium, ini beberapa rekomendasi berdasarkan selera pribadi saya:
Saya sendiri di blog ini dan blog lainnya menggunakan modifikasi dari salah satu theme Genesis Framework.
Instalasi plugin yang sifatnya wajib
Supaya anda tidak perlu bolak-balik, saya tuliskan ulang plugin yang (menurut saya) wajib untuk setiap blog baru:
- Yoast SEO
- Updraft Plus — untuk backup
- Akismet — untuk menjaring spam
- WP Super Cache — untuk cache/meringankan loading
- JetPack — untuk proteksi, contact form, dan CDN
- Google Analytics by Yoast
- SumoMe — untuk tombol share dan optin form
- Kraken — meringankan gambar yang diupload
Selain yang di atas, sesuai kebutuhan masing-masing.
Kalau mau lihat daftar lengkapnya beserta alternatif-alternatifnya, masuk ke panduan di atas.
Halaman-halaman yang sebaiknya anda sediakan
Selain artikel, di blog anda juga mesti ada beberapa halaman yang penting — meskipun tidak wajib.
Ini beberapa di antaranya:
- Contact — form atau alamat email untuk menghubungi anda (bisa dibuat dengan plugin JetPack)
- About — tentang anda dan blog anda
- Disclaimer — kalau anda menulis artikel nutrisi dan kesehatan, harus ada pemberitahuan bahwa artikel anda bukan saran dokter atau pakar
- Privacy policy — kalau anda menggunakan media iklan seperti AdSense, harus ada penjelasan mengenai kebijakan privasi
- Disclosure — kalau anda mempromosikan produk affiliate misalnya dari Amazon, harus ada penjelasan bahwa anda mendapatkan komisi ketika mereka membeli barang dari link yang anda sertakan
Persiapan lainnya untuk blog baru anda
Sebelum kita terjun ke medan perang, ada beberapa persiapan lagi yang sebaiknya anda lakukan.
Ini daftarnya:
- Instalasi plugin, theme, dan halaman yang wajib (sudah dibahas)
- Buat kategori-kategori blog anda
- Ganti favicon
- Atur widget
- Buat menu navigasi
- Ubah permalink
- Pasang Google Analytics
- Atur Yoast SEO
- Dan pengaturan dasar lainnya
4. Menyediakan media berlangganan
Bayangkan cerita ini:
Anda sudah punya blog dan konten.
Lalu anda promosikan konten ini ke tempat-tempat supaya banyak orang yang datang.
Akhirnya ada beberapa ribu orang yang datang.
Tapi, setelah selesai baca 1-2 konten mereka langsung pergi.
Karena mereka pergi begitu saja, kita tidak punya cara untuk “memanggil” mereka lagi saat ada konten baru yang diterbitkan.
Mereka juga lupa dengan blog anda.
Percuma kan?
Ini saya istilahkan seperti bak mandi bocor. Diisi air, keluar semua.
Makanya blog harus menyediakan sarana supaya pengunjung bisa berlangganan, supaya kita bisa panggil mereka untuk datang lagi.